Minggu, 25 November 2018

Day 6 : About Me


Bismillah,


Tema hari keenam adalah menceritakan lima fakta tentang diri sendiri...

Mmm, baiklah akan saya coba ceritakan ~_~

- Mood yang gampang berubah

Biasanya saya adalah orang yang paling semangat mengerjakan sesuatu, namun hanya di awal-awal saja. Jadi, bisa dibilang saya gampang bosan dengan pekerjaan yang dikerjakan dalam waktu yang lama. Hal yang saya lakukan untuk berusaha menjaga ritme pekerjaan adalah dengan mengambil jeda. Di saat itu saya berusaha untuk menemukan energi baru dan membuat mood bekerja saya kembali. 

- Puisi jadi tulisan andalan

Karena mengerjakan sebuah cerita panjang seperti novel, bukanlah hal yang bisa saya lakukan sekarang ini. Tapi, mana tahu ya nanti akhirnya malah kecanduan nulis novel ... ;D

- Suka cokelat, es krim, pecinta buku fiksi

Biasanya teman-teman nanya, "Tuh akun instagram ama shopee kok pake nama "choco" depannya?" Lah, jelas banget, kalau saya suka banget makan cokelat. Jadi, dari pada pusing cari nama akun, pake itu saja ...wkwkw

Kalau es krim jangan ditanya lagi, pokoknya mood booster banget. Apalagi waktu hamil, pengen banget makan es krim. Akhirnya nanya ke dokter, ternyata diizinkan, soalnya eskrim kan mengandung susu, jadi boleh. Asal jangan kebanyakan, bisa pilek atau batuk :D

Buku, apa yang harus saya ungkapkan soal kamu. hehehe... 
Alhamdulillah, sedari kecil kenal buku meski hanya pinjam diperpus sekolah. Yang paling banyak pastinya buku pelajaran, tapi buku-buku fiksi yang menjadi penarik perhatian. Sewaktu kecil ingat banget, kalau untuk bisa pinjam buku khusus yang ada di kantor kepala sekolah, bela-belain nyapu di ruangan bapak kepsek waktu itu. Alhamdulillah, Kepsek kami baik banget, sebagai bonus, kami diperbolehkan meminjam buku yang ada di ruang Kepsek dan tak tersedia di perpus. Entah kenapa bukunya belum dipindahkan ke perpus. Mm... saya juga ngga nanya sih buat tau alasannya apa.. :D

Baru kemudian saat kuliah dan alhamdulillah dapat beasiswa, akhirnya bisa beli buku sedikit demi sedikit... Puncaknya adalah saat kerja, alhamdulillah lagi, udah bisa bawa motor, jadi bisa ke toko buku sering-sering. Lalu, setelah nikah, suami juga orang yang loyal beli buku, meski genre nya si doi seratus delapan puluh derajat bedanya sama aku .... Tapi... Alhamdulillah ~~~

- Paling betah di rumah

Mungkin karena tipe introvert, hal ini menyebabkan rumah atau khususnya kamar, jadi tempat yang istimewa. Ngga ada yang mengganggu, intinya begitu. Setelah tenaga terkuras habis pas interaksi dengan orang-orang di luar rumah, pilihan terbaik adalah berdiam diri di kamar untuk sekedar mengumpulkan semangat kembali.. :D

Teman-teman juga pada bingung kalo aku itu suka pergi kemana-mana sendiri. Mmm, mungkin karena lebih fleksible kali ya. Kalo sendiri kan bisa nahan lapar, atau mungkin ngga perlu khawatir kalau ternyata yang menemani saya jadi bosan. ~_~

Sekian penjelasannya. Hehehe....
Ngga ada yang istimewa sih, selain memperkenalkan sedikit soal diriku. Moga bermanfaat ^_^

Sabtu, 24 November 2018

Day 5 : Tentang Media Sosial



Bismillah, 

Berapa media sosial yang kalian miliki? Mmm, mungkin ada yang memiliki sampai dua atau tiga akun dengan nama yang berbeda atau bahkan lebih. Bisa dibilang makin kesini media sosial makin marak digunakan oleh masyarakat. Perkembangannya pun kian pesat dengan segala fitur yang disediakan. Informasi pun kian tak terbendung dan pada akhirnya, berbagai berita pun bermunculan. Ada yang bahkan menyebarkan berita bohong atau hoax yang kemudian dipercaya oleh netizen dan kemudian mereka turut menyebarkan tanpa mencari tahu kebenaran berita itu. 

Media sosial sendiri terbagi atas 6 bagian , yaitu :
- Layanan blog , seperti Blogger, Wordpress
- Layanan jejaring sosial, seperi, facebook, linkedn
- Layanan blog micro, seperti twitter
- Layanan berbagi media atau sharing media, seperti youtube
- Layanan forum, seperti kaskus
- Layanan kolaborasi, seperti Wikipedia

Memiliki akun media sosial tentu boleh saja, hanya kita perlu menyaring info yang didapatkan dan menyebarkan info yang bermanfaat. Media sosial kini bahkan menjadi tempat untuk seseorang memperoleh penghasilan, misalnya saja dengan jualan online di facebook, menerima endorse yang ditayangkan di instagram, membuat video kreatif di youtube dan sebagainya. Jadi, sebenarnya menggunakan media sosial secara bijak bisa memberikan banyak feedback positif untuk kita pribadi. 

Nah, saya sendiri pengguna media sosial, dan memiliki beberapa akun. Saya memiliki beberapa alasan atau bisa diblang asal-usul saat mulai menggunakan media sosial yang saya miliki saat ini, antara lain:
  • Tugas kuliah. Saat itu ada tugas diskusi kelompok yang mengharuskan kami untuk banyak berdialog antar anggota. Tempat kami yang berjauhan dan juga beberapa kawan yang memiliki jadwal kuliah berbeda membuat kami memilih menggunakan facebook sebagai media komunikasi kami. Saat itu tahun 2009, media sosial ini banyak digunakan dan mulai digandrungi oleh masyarakat. Dan akhirnya di tahun itu pula, saya mulai membuat akun FB yang pertama sebelum akhirnya diretas oleh orang lain di tahun 2017.
  • Kebutuhan untuk komunitas. Bergabung dikomunitas kepenulisan membuat lingkar pertemanan saya semakin meluas. Saat itu akan diadakan event terkait komunitas yang saya ikuti, akhirnya saya memilih untuk menggunakan twitter sebagai media sosial saya yang kedua di tahun 2011
  • Merapikan dan menyimpan tulisan yang layak dibaca. Tahun 2014 adalah tahun dimana saya lagi rajin-rajinnya menulis. Alhamdulillah, di tahun itu juga saya mulai bekerja dibidang pendidikan dan setiap hari berkaitan dengan internet dari situlah saya kemudian membuat blog di blogger dan juga tumblr. 
  • Memenuhi tugas ketika mengikuti kursus online. Saat itu saya mengikuti kelas IMOOC (Indonesian Massive Open Online Course) -RELO UNHAS, tahun 2017. Di kelas ini, digunakan media sosial untuk memenuhi beberapa tugas. Saat itulah, penggunaan youtube dibutuhkan, dan akhirnya saya membuat akun youtube pribadi untuk memenuhi tugas kursus. 
  • Mengikuti challenge dan lomba. Saya mengenal instagram kalau tak salah di tahun 2017. Lalu menjadi penggunanya di tahun  yang sama. Awalnya saya menggunakan pinterest untuk mencari gambar yang menarik untuk dijadikan wallpaper ataupun foto profil. Maklum, saya orang yang tak menggunakan foto pribadi atau foto selfi jaman sekarang di setiap akun saya. hehehe. Baru kemudian di instagram baru pake foto profil sendiri, itupun menghadap ke belakang :D. Lanjut cerita, ternyata gambar yang saya pilih terhubung dengan salah satu pengguna instagram. Begitupun dengan FB yang saya miliki sekarang, akun saya bisa terhubung dengan instagram. Akhirnya tertarik dan buat akun sendiri. Lewat instagram saya menemukan banyak info lomba juga mengikuti tantangan kepenulisan awal bulan dari 30 hari bercerita. Lalu, ada akun buat dagang, tapi ternyata hanya sementara :D

Okay, mungkin itu yang bisa saya utarakan soal media sosial dan hubungannya dengan saya pribadi. :D

Semoga bermanfaat... selamat membaca





Jumat, 23 November 2018

Day 4 : Alasan Bergabung di Blogger Perempuan Network



Bismillah,

Awalnya tidak terpikir sama sekali menjadi blogger. Semuanya hanya karena penasaran dan akhirnya mencoba. Kalau dilihat-lihat tulisan saya tak seapik dan sepanjang blogger pada umumnya. Saya tipikal yang to the point, alias malas basa-basi kalau menyampaikan sesuatu. Basa-basinya pas ngomong aja sama orang baru. Hehe...

Bisa dibilang, blogging adalah pekerjaan yang membuat saya konsisten untuk tetap menulis. Meskipun pembacanya seputar itu-itu saja. Pengetahuan dasar untuk blogging saya dapatkan via internet, dan tentu saja dibantu teman dan adik yang lebih paham masalah program. Suami juga mendukung, meskipun kadang negur kalau saya ngetiknya tengah malam. Yes, tengah malam adalah waktu-waktu inspirasi menulis saya mengalir. Mungkin masih terbawa pas masa kuliah.....:D

Kalau dihitung-hitung, saya masuk kategori blogger yang masing (sangat) baru. Pengetahuannya masih sedikit sekali, jadilah saya tertarik mengikuti komunitas Blogger Perempuan Network, sekaligus mengikuti challenge yang diadakan tahun ini :)

Lalu, kenapa gabung di BPN ?

  • Untuk menambah pemahaman tentang blogging. Seperti yang dipaparkan tadi, saya adalah tipe blogger pemula yang ilmunya masih di bawah. Untuk itu mesti rajin menemukan ilmu di sana-sini. Salah satunya adalah mengikuti komunitas. 
  • Komunitas yang khusus untuk blogger perempuan. Ya, saya seorang muslimah dan ibu rumah tangga yang butuh teman saling berbagi. Sesama perempuan pasti maunya sharing sama-sama. Sehingga, butuh wadah yang menampung dan menaungi perempuan yang memiliki kesamaan hobi atau kegiatan. BPN adalah salah satunya. 
  • Biar ada yang support. Tidak bisa dipungkiri, kalau mood saya kadang naik turun untuk urusan blogging. Kalau ikut komunitas, biasanya lebih terarah dan penyemangatnya banyak :D

Biasanya ada yang nanya soal pekerjaan saya setelah menikah, dan biasanya saya menyandingkan profesi ibu rumah tangga dan kepenulisan. Mikir untuk membantu suami lewat apa yang saya sampaikan dalam tulisan. Tapi, mungkin masih belum waktunya. Masih butuh tenaga ekstra untuk itu. Semoga semangat nulis tetap terjaga, dan blog ini senantiasa terisi hal yang berfaedah. 

Happy mom, happy writer, happy blogger 

:D







Kamis, 22 November 2018

Day 3 : Kenapa Milih Nama Blog Yang Sekarang ?


Bismillah,

Hari ketiga, kali ini bahas soal nama blog. Hmmm.....

Blog ini udah gonta ganti nama berkali-kali. Awalnya pake nama sendiri, Kartina. Trus dulu ada teman yang alhamdulillah udah jadi dokter sekarang, suka nambahin namaku jadi Tina Kartina. Dan itu juga jadi nama akun FB yang pertama sebelum kena hack. Lalu, ditambah lagi dengan nama Mufarrihah yang artinya menggembirakan. Nama itu dikasih sama seorang santriwati yang saya kenal ngga sengaja via telpon. Sering sms-an saat dia lagi free buat megang hp. Katanya saya lucu dan akhirnya memberi saya julukan "kak Mufarihah". Seneng dong... :D

Nah, di fb itu kan biasa ada aplikasi yang di-share sama teman. Penasaran pas ketemu aplikasi "Siapakah nama Jepang-mu?". Kemudian, aku menggunakan aplikasi untuk tahu namaku dalam bahasa Jepang. Then, keluarlah nama Kawazoe yang artinya tepi sungai. Suka dengan nama itu, akhirnya digunakanlah untuk blog ini. Begitulah ceritanya ~~~~~

Untuk kedepannya, sepertinya saya akan mencari nama lain untuk blog ini. Tapi untuk sekarang, nama Kawazoe masih tetap sreg di hati. :D

Kalau untuk pertimbangan milih nama tuh, susah-susah gampang. Hehehe... selain kitanya senang dengan nama itu, perlu juga mudah diingat. Jadi, semisalnya pembaca ingin menemukan blog kita karena tertarik dengan konten dan ingin dibaca ulang, mereka akan gampang mengingat. 

Untuk tips memilih nama ala saya, adalah :

  1. Nama yang kita senangi atau menurut kita unik. Ya, kayak milih nama anak gitu. Biar kesannya beda dari blog yang lain. Hehe
  2. Mudah diingat. Nah, selain nama yang beda dan unik, nama ini pun harus mudah untuk diingat. Biar pembaca kita ngga gampang lupa
  3. Menggambarkan isi dari blog. Misalnya blog pribadi, pake nama pribadi. Atau blog khusus komunitas, pake nama komunitas. Blog yang ditentukan temanya dari awal mau bahas apa, kecantikan misalnya, boleh tuh kasih nama yang ada kaitannya dengan kecntikan. 

Mmm, seperti itulah kiranya pembahasan kali ini, moga bermanfaat ~~~~





Rabu, 21 November 2018

Day 2 : Tema Blog Yang Disukai



Bismillah, 

Hari kedua, bahasnya tentang tema blog. Well, dari awal nge-blog, ngga ada yang tema khusus. 
Jadi, isinya hanya curhatan, karya berupa puisi dan cerpen, sama lomba yang sempat diikuti...

Itupun postingannya belum rutin. Pas ikut 1minggu1cerita, mulai lagi rajin nge-blog. Dan dikasih tema bebas , dan tema yang ditentukan pas awal bulan. 

Nah, pas dah jadi ibu, bacaan mulai  nambah, dan ngga melulu soal sastra. Intinya sekarang, ada banyak hal yang menjadi perhatian. Mulai dari kesehatan diri dan keluarga, parenting, buku-buku, mulai tertarik ama fashion, skincare, pendidikan dan lain-lain. Jadi, mungkin tema blog saya ini, Lifestyle kali ya? :D
Sebenarnya, saya menulis tentang apa saja yang saya ingin dan sesuatu yang menjadi perhatian saya saat ini, jadi memang konsepnya bebas. Tapi, kalo soal baca blog orang lain, saya lebih banyak ke persoalan parenting, maklum ibu muda. Hehe..

Karena blog saya ini temanya bebas, maka dari itu, saya biasanya membaca blog dengan tema seperti berikut: 

  • Soal parenting ini, pasti tiap keluarga menerapkannya beda-beda. Dan hal yang saya sukai di era informasi sekarang adalah, kemudahan mendapatkan berbagai informasi tentang parenting. Tinggal kitanya yang mesti mencocokkannya dengan kemampuan kita dan anak. 


  • Pembahasan tentang buku, saya kebetulan banyak mengoleksi buku. Kebanyakan jadi waiting list untuk dibaca. Entah kenapa setiap ke toko buku, pasti pengen adopsi satu buku. Jadinya pas udah kerja, beli buku seabrek. Lalu, pas nikah, suami juga punya hobi yang sama. Meskipun belajannya ngga sebanyak dulu tapi, alhamdulillah, ada aja rezeki yang bisa dipakai buat beli buku baru. Bacaan saya juga mulai nambah, bukan lagi hanya novel dan notebook lucu, dan berbagai buku kajian agama, tapi sudah menjalar ke topik rumah tangga, pendidikan anak, dan sebagainya. Buku yang ada, kadang juga dipinjamkan ke siswa yang diajar pak suami. 

  • Pembahasan mengenai perawatan tubuh dan kesehatan. Seiring bertambahnya umur, saya mulai tertarik dengan tema ini. Dari dulu sampai sekarang, saya tipe orang yang malas dandan. Suami juga ngga nyaranin buat make up. Maka dari itu, pemahaman soal skincare kurang banget. Jadilah, di usia 20 an sekarang baru tertarik. Biar tetap nampil syantik depan suami .. Hehe... Kalau dulu bawaannya malas olahraga, sekarang ikut ritme suami yang suka olahraga dan bela diri. Sering diceramahin soal menjaga kesehatan dari beliau dan soal menurunkan berat badan agar lebih sehat. 
  • Belakangan ini juga tertarik dengan tema interior rumah. Semoga bisa punya rumah sendiri insya allah, dan bisa menerapkan apa-apa yang udah saya lihat dan baca. Baper liat rumah mungil tapi cantik dan tertata banget di dalamnya.. Huuh... 


Yah, seperti itu, pembahasan saya soal tema blog yang disukai. hehe... 
Seperti biasa, semoga bermanfaat untuk pembaca walaupun ini sekedar cerita semata ... :D














Selasa, 20 November 2018

Day 1 : Kenapa Nulis Blog ?



Bismillah, 

Kali ini ikut challenge dari Blogger Perempuan, selama 30 hari menulis blog sesuai dengan topik yang sudah ditetapkan. Semoga istiqomah nulisnya dan tentu saja, bisa bermanfaat bagi yang membacanya. 

Topik hari pertama adalah mengenai alasan "kenapa nulis blog?". Berikut beberapa alasan saya :

1. Penasaran 

Kalau diingat lagi, awalnya nulis di blog karena penasaran. :D

Saya mulai mengikuti sebuah forum kepenulisan, yaitu Forum Lingkar Pena saat masih mahasiswa. Dari sini, saya banyak menemukan teman-teman yang aktif menulis dan menuangkan tulisannya di blog pribadi. Tidak hanya itu, mereka juga aktif mengikuti lomba menggunakan blog yang mereka miliki. Walhasil, saya juga terpengaruh. Hehe

Akhirnya tahun 2014, selepas kuliah dan makin aktif dalam dunia organisasi kepenulisan, saya memutuskan membuat akun di blogger dan satu lagi di tumblr. 

Di blog inilah, saya menuliskan beberapa karya, mengikuti lomba, juga curhat. :D


2. Menyimpan Karya dan Kenangan

Saya biasa menulis diary dalam sebuah buku dan juga menuliskan beberapa karya di sana. Pada akhirnya, pengen juga membuat sebuah buku digital milik pribadi dan akhirnya membuat blog. Karya yang menurut saya layak dibaca orang saya posting dalam blog. Curhatan yang samar-samar, saya juga masukkan dalam blog dalam bentuk puisi maupun cerpen. 


3. Mengasah Kemampuan Menulis 

Pada dasarnya saya tipe orang yang nulis seadanya.Hehe... 

Gampang bosan untuk melanjutkan cerita, jadinya belum mampu membukukan sebuah novel. Cerpen saja kadang butuh waktu sebulan untuk diselesaikan. Tergantung mood. #takpatutdicontoh

Nah, kalau dalam blog, saya usahakan pokoknya harus nulis panjang lebar. Berusaha mengembangkan cerita yang saya buat. Jadinya draf pada numpuk. :D

Tapi, beneran deh, nulis di blog mempengaruhi kemampuan saya untuk meramu kalimat-kalimat panjang yang numpuk di kepala. 


4. Biar Eksis

Hehee... sebenarnya saya bukan orang yang mau nampil depan publik, jadi banyak hal yang saya simpan di kepala dan sulit terucap. Akhirnya menulis jadi solusi buat saya dan pemikiran saya bisa saya tuangkan apa adanya tapi tetap selaras dengan norma-norma. 


Nah, quote di atas juga jadi penyemangat, mana tahu kan kita jadi eksis lewat tulisan, meski mungkin kita sudah di alam yang berbeda. 

5. Niat dakwah

Segala sesuatu yang saya lakukan, saya niatkan untuk ibadah. Meski saya mungkin belum mampu untuk menyampaikan lewat lisan, namun, saya berharap mampu menyampaikan kebaikan lewat tulisan yang saya share. Itulah mengapa saya selalu mengatakan, jika menulis berusahalah memberikan manfaat.


Sepertinya itu saja alasan mendasar, kenapa saya nulis blog. Saya juga baru nyadar :D

Semoga bermanfaat

Senin, 05 November 2018

Menjadi Ibu dan 1000 Hari Bersamamu Hingga Kini



Tahun 2016 , alhamdulillah putra pertama kami lahir dengan selamat. Meskipun pada awalnya, saya ragu jika akan melahirkan normal karena berat badan yang over. Tapi, pada akhirnya bidan yang menangani saya waktu itu, terus memberikan dorongan dan semangat. Dari sinilah, saya mulai belajar, bahwa kenaikan badan saat hamil itu memang wajar, namun tetap harus dalam keadaan terkontrol. Jika tak ingin naik berlebihan, hindari makan malam yang berlebihan. Ah, saat itu saya sering kelaparan tengah malam, dan sesudah makan rasa kantuk menyerang, walhasil belum cukup dua jam, saya sudah lelap. 

Setelah lahiran, masalah lain datang. Saya tidak bisa memberi Asi sebanyak ibu lainnya. Rasanya sedih sekali. Asi saya hanya keluar beberapa tetes dan dalam waktu lama, sementara si bayi sudah kehausan. Saya berupaya untuk tetap menyusui dan dibantu dengan obat pelancar asi. Sehari, bayi saya masih bisa bertahan, namun esok harinya tepatnya dini hari, ia tak berhenti menangis hingga mulai membiru. Akhirnya saya merelakan dia minum susu formula dengan cara disendokkan ke mulutnya. Mengapa pakai sendok? Agar si bayi tidak bingung puting. Tetapi, selain susu formula, saya tetap berupaya menyusuinya. Dan di hari ketiga, dengan menggunakan pompa manual, asi saya mulai banyak keluar, namun tetap tak mencukupi kebutuhan si bayi. Susu formula tetap bersanding dengan asi yang saya berikan. Hal ini berlangsung selama tiga minggu. Sampai suatu hari, karena -teledor mengangkat beban berat,  saya panas dingin tiga hari dan normal kembali di hari kelima. Menjadi pejuang asi itu bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Jadi, berbahagialah jika mampu meng-asi-hi anak dengan baik. Fase pertama untuk pemberian makanan terbaik si bayi, akhirnya gagal untuk saya lakukan. :(

Memasuki usianya yang ke enam bulan. Saya banyak berdiskusi dengan Mama dan Ibu mertua tentang makanan yang baik untuknya. Awalnya saya memberikan makanan bayi instan, lalu menggantinya dengan makanan yang biasa kami makan di rumah. Nasi dicampur dengan berbagai lauk dan sayur, dihaluskan sampai layak cerna oleh si anak. Si anak kadang makan lahap, kadang juga dilepeh saja. Mungkin karena dia sudah kenyang minum susu dan akhirnya enggan untuk makan.

Menginjak usianya yang hampir 7 bulan, ia menderita DBD. Ingat sekali, saat itu di hari ketiga dia demam, dia nampak baik-baik saja dan tidur dengan pulas. Tetapi pada dini hari, ia nampak lemah dan selalu berteriak kesakitan. Akhirnya kami membawanya ke rumah sakit dalam keadaan ia tertidur. Di cek suhu tubuhnya, anggota tubuh lain seperti mata dan mulutnya pun di periksa. Saat itu juga sample darahnya diambil dan di cek di laboratorium. Beberapa jam diketahuilah kalo ternyata si anak menderita DBD. Dia diopname selama lima hari, bersama empat orang balita lainnya yang memiliki sakit bermacam-macam. Sedih sekali elihat dia menangis sejadinya ketika darahnya diambil, namun harus bagaimana, hal itu harus dilakukan. Di saat inilah berat badannya menurun.

Setelah semuanya berlalu, alhamdulillah, ia tumbuh menjadi anak yang begitu lincah, meskipun belum terlalu lancar berbicara. Usianya kini dua tahun lebih, saya mengharapkan ia menjadi anak sholeh yang tumbuh sehat, cerdas dan berbudi mulia. :)


Si anak saat masih umur 1 tahun :)


Rabu, 05 September 2018

Asian Games 2018, Putri dan Peraih Emas


Asian Games kali ini menurut saya sudah sukses diselenggarakan di Indonesia. Sehari-hari saya juga sibuk menyaksikan perlombaan yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi. Kebetulan saya menyukai olah raga yang berbau bela diri, macam karate, taekwondo, dan pencak silat. Kebetulan pak Suami juga pernah jadi atlet karate. Dan gara - gara mas Jacky Chan dan Donny Yen alias Mr. wing chun saya betah banget nonton film yang adanya mereka. Eh, termasuk Jet li dan Andy Lau juga ya. :D

Balik lagi ke Asian Games. Hehe
Paling senang banget , saat tau peraih medali emas pertama ternyata dari taekwondo dan cewek pula. beuh... Defia Rosmania... Atlet ini pernah ikut pelatihan di Korea langsung selama seminggu. Namun, ternyata saat di sana, ayahnya meninggal dunia. Keinginan ayahnya melihat Defia mendapatkan juara mungkin tidak terlaksana, namun, bangsa Indonesia menjadi saksi dan menyaksikan kemenangan Defia. 

Lalu, emas kedua dari Wushu, dan yang dapet ternyata putri lagi. Lindswell Kwok, bukan hanya kali ini dapat emas, dia udah menang Sea Games tiga kali dan juga juara dunia empat kali. Amazing. 

Puspa Arumsari menjadi pesilat putri yang meraih emas pertama kali di cabang pencak silat. Lalu disusul oleh Sarah Tria Monita untuk nomor tarung. Lalu, di nomor pencak silat seni ganda putri Ayu Wilantari dan Ni Made Dwiyanti. Dari regu Pramudita, Lutfi dan Gina. Trus, ada Pipit Kamelia di kelas tarung 60-65 kg. 

Kalo dihitung-hitung jumlah medali yang diraih oleh para srikandi olahraga ini, banyak. Baru dari cabang bela diri loh ini, belum yang lain. Bangga banget jadinya, apalagi usaha mereka dibalas dengan hadiah yang istimewa. 

Semoga atlet kita makin sejahtera agar mereka makin termotivasi untuk makin berprestasi. Terima kasih untuk segala usaha terbaik kalian semua... so proud.. :)


Maros di cuacanya yang mendung nyenengin :D

#1minggu1cerita#AsianGamesIndonesia2018

Rabu, 20 Juni 2018

Menggapai

Loy Krathong Chiangmai 2 by Marty Johnston, via Flickr

Sebuah usaha untuk menggapai apa yang dicita-citakan. Sebuah upaya membuat diri lebih baik dari hari sebelumnya. Hari ini saya mulai mengikuti kelas "bengkel diri" yang dikelola oleh Ummu Balqis. Hari ini adalah pelaporan hari pertama untuk tugas harian. Saya yang masih ribet urus waktu untuk mengerjakan hal-hal tertentu, berusaha sebaik mungkin mengerjakan apa yang menjadi kewajiban saya sebagai mahasiswa di perkuliahan online ini... Heheh

Sebenarnya kangen sekali dengan suasana menuntut ilmu di kelas-kelas perkuliahan. Namun, apa daya, persiapan saya belum matang untuk mengambil beasiswa. Sebagai ibu satu anak dan masih sangat baru di dunia kerumahtanggaan, keriweuhan mengatur keuangan juga hal yang utama. Jadi, nabung-nabng untuk ikut kelas Toefl dan IELTS masih berlangsung sampai saat ini, meskipun prioritas sudah berubah :D

Apa sih pencapaian yang ingin kita lakukan dalam hidup ini? Kok, hidup kita lempeng aja? Kok, mereka bahagia banget ya, jadi pengen juga kayak gitu. Sering kali pertanyaan ini mampir di kepala. dan untuk menjawabnya untuk saya sendiri butuh perenungan panjang. 

Saya menyedari, beberapa hal yang saya lalui di fase hidup saya, adalah hal yang keliru. Bukan menyenangkan hati saya, justru hanya untuk menyenangkan orang lain. Saya juga sempat kehilangan arah, dan bingung ingin mengerjakan atau fokus dibidang apa. 

Lalu, muncul kelas bengkel diri tersebut. Dua pendaftaran lewat, saya akhirnya ikut diangkatan ketiga. Harapan saya, semoga saya bisa menemukan hal terbaik yang bisa saya lakukan, fokus dengan itu, dan tak lupa makin mendekatkan saya pada Allah subhanahu wa ta'ala. 

Harapan baik semoga berbuah manis 


Kawazoe 

Maros, 20 Juni 2018


#1minggu1cerita#curcol#ibuluarbiasa

Sabtu, 28 April 2018

Take another opportunity

 Sunset in Autumn 

Memandang kehidupan orang lain adakalanya membuatmu bahagia. Namun, kemudian ada saatnya kamu mulai membanding-bandingkan. Hidup itu penuh dengan pilihan, tidak semua orang memiliki pilihan yang membuatnya berbahagia hingga akhir hayatnya. Ada mereka yang bertahan dengan pilihan yang membuat orang lain bahagia, namun membuatnya sungguh kepayahan. Ada juga yang merasa telah memilih yang benar, tapi ternyata dari sudut pandang orang lain, pilihan itu justru membunuhnya perlahan-lahan. 

Kita manusia biasa, yang memiliki rasa, kadang dalam kebahagiaan yang bertambah-tambah, atau dalam kesedihan yang memilukan. Tapi, inilah kehidupan, tak ada yang bisa berbuat lebih jika tak ada ujian dahulu.  

Biasanya saya menyebut berbagai kelemahan saya dihadapan suami, tapi dia membalas dengan lelucon yang menurut saya tidak lucu. Dia kemudian menjelaskan, sama halnya denganku yang menerangkan tentang keburukanku dan menjelaskan tentang kebaikan orang lain dihadapannya, Katanya itu tak layak jadi pembicaraan kami berdua. Aku adalah aku, yang mengenal baik diriku adalah dia yang terdekat denganku. Meski kadang soal perasaan dia tak selalu peka dengan apa yang aku rasakan. Yang bisa memperbaiki diriku adalah aku sendiri. Dan aku baru tahu, menjelaskan mengenai orang lain yang menurutku ada kemajuan dalam hidupnya kepada suami itu sebenarnya ngga boleh. Well, mari hentikan :D

Jangan melabeli diri dengan hal-hal yang menyedihkan. Buat diri kita tetap positive dengan mengangkat hal-hal baik yang kita punya. Belum lagi Allah udah kasih banyak kebaikan, mulai dari kesehatan, tubuh yang lengkap, pasangan hidup, anak-anak dan banyak lagi. 

Bulan ini aku memutuskan menghentikan aktivitasku di suatu tempat. Rasanya udah lama mendam rasa tidak enak di sana. Lalu, sekarang mencoba memilih tempat baru yang ramah padaku dan anak, tentu saja juga ramah akan waktu luang. Ini soal kerjaan ya :)

Makasih untuk semua yang aku follow di sosial media, yang menyumbangkan energi positif untukku dalam hidup ini. Kuat-kuat aku ditempat baru jika memang di terima, semoga aku menemukan apa yang aku cari di sana. Tarbiyah, persaudaraan yang benar-benar tulus dan juga kebaikan lainnya. 

sekian curhatnya :D


Kawazoe
28 April 2018

#curhat#1minggu1cerita

Minggu, 18 Maret 2018

Senja Yang Berbeda

pic:pinterest

 
Aku bukanlah orang yang memiliki segudang pengalaman. Bukan pula orang yang memiliki percaya diri yang tinggi. Aku juga terlalu malu dengan apa yang aku tak bisa lakukan. 

Setidaknya aku bukanlah orang yang membenci diri sendiri. Aku berusaha menjadi dan mencintai apa yang aku miliki. 

Sore itu masih sama. Samar tapi penuh makna. Aku berada di seberang jalan tanpa nama. Menatap jauh ke arah mu dalam lingkaran orang-orang yang tak ku kenali. 

Kakiku beranjak menjauh. Tanpa ada tanda maupun isyarat yang kusimpan untukmu. Sama halnya dengan senja, meski kau tak melihatku disuatu waktu, aku tetap ada.

Terima kasih untuk senyum sekilas di wajahmu yang nampak lelah. Meski aku tahu itu bukanlah untukku. Tentu, tak sepadan hal itu dibagikan untukku

Hari berganti bulan, lalu tahun mulai terhitung. Berbalik arah darimu saat senja kala itu , membawaku pada hari yang tak disangka kini. 

Kata manis, teh hangat dan setumpuk harapan tertata dalam genggaman tanganmu yang tak terhalang apapun. Sebuah kekuatan ajaib Pencipta kita membuat takdir yang tak dapat kubaca sebelumnya.

Jumat, 09 Maret 2018

New Life

pic: tangled from pinterest
Kehadirannya yang membuatku sedikit demi sedikit berubah. Aku adalah tipe wanita yang menyimpan perasaan namun mudah ditebak. Sedari dulu, aku menutup segala celah apapun yang membuatku tergoda memiliki pasangan sebelum menikah, istilahnya pacar ..hehe.. 

Teman-teman di sekelilingku juga merasa khawatir, apakah aku adalah perempuan normal? Atau pernahkah aku menyukai seseorang? Ah, ini pertanyaan lumrah bagi seseorang yang memilih sendiri sampai waktu yang tak diketahui kapan. Setidaknya sampai menerima lamaran dari orang yang dianggap tepat. Isilahnya jomblo until halal , yes. 

Mengenai pertanyaan itu, tentu aku jawab dengan tenang. Ya, aku gadis normal yang pernah suka seorang pria, patah hati diam-diam, dan tentu suka itu hanya sebagai tepukan sebelah tangan yang seiring waktu hilang dalam hati dan menjadi kenangan dalam memori. 

Pernah merasa kesepian? Mm... saya memiliki (alhamdulillah) banyak teman, adik-adik yang jahil, juga Bapak dan Ibu tempat curhat. Dan sepertinya saya tipe orang yang bisa jadi introvert di satu waktu dan ekstrovert di tempat lain. wkwkwk... Saya kadang egois dengan waktu sendiri. Maksudnya lebih sering mengerjakan sesuatu dengan baik jika sendiri, nulis diary di pojokan kamar, kadang sibuk dengan drama dan anime yang saya tonton sendiri. Lalu, di organisasi, saya aktif di organisasi kepenulisan, meski tak memiliki bakat khusus, entah kenapa saya lebih senang menyendiri dan menulis. Pada saat sekolah menengah saya rajin menulis cerpen dan memasukkannnya di mading sekolah. Kini juga aktif di sosial media (aktif baca kabar orang ding :P ). Meskipun kadang jenuh dengan saya yang lupa waktu karena scroll sana sini -_-

Setelah berkecimpung di kegiatan yang kadang unfaedah, saya paling merindukan yang namanya tarbiyah. Alhamdulillah, dari sinilah saya mendapat prinsip  saya itu. Yang awalnya masih memikirkan lelaki ala-ala pangeran disney bergeser mengingat hapalan Al Qur'an saya  yang terbata-bata atau amalan harian yang masih bolong-bolong. Yang awalnya mengeluh sana-sini , belajar buat syukur tapi  teteup keluhannya ditulis dalam diary. wkwkw... Itulah healing paling sempurna. Nulis pake tangan sendiri.. :D

Back to him. Dia adalah lelaki yang kini menjadi pasanganku ( insya allah until jannah), ayah dari anak-anak kami. Suatu keajaiban dan pengaturan terbaik dari Allah tentang bagaimana cara mempertemukan kami. Dua orang yang beda (banget) dan dalam waktu singkat menjadi kekasih.

Dia berusaha membimbing dan memberitahu juga mengingatkanku pada hal yang tidak perlu dikerjakan. Berupaya menafkahi dengan sebaik-baiknya dan menyayangi dengan cara yang ia bisa. Bisa dibilang dia tipe yang banyak mengerjakan atau membuktikan dari pada bicara panjang lebar. Kalau aku? Hihihi...

Bersama dengannya sekarang banyak sekali hal yang harus ditata ulang. Dalam hal ini mulai dari kebiasaan di masa lalu ketika masih sendiri, pengaturan keuangan, makanan yang ada dalam kulkas, tempat tinggal yang harus dirawat dan sebagainya. Apalagi, alhamdulillah sekarang seorang anak lelaki, dititipkan pada kami untuk dijaga dalam kasih sayang. Aku masih dalam perubahanku menjadi lebih baik, dan semoga semakin baik. 

Senin, 19 Februari 2018

Nasehat

Great alternative to fireworks!  ~play safe, lovies.. Be sure to check if you need a permit to release your sky lanterns, and don't release them where there's a potential fire hazard. #fromCanadawithlove #sweetvibes


Rumah tangga kami masih sangat muda, alhamdulillah sudah berjalan hampir tiga tahun. Umur kami tak beda jauh, namun menurutku dia tampak lebih dewasa. Bukan hanya nampak, tapi memang. :D.
Kalau biasanya saya banyak bercerita dengan teman-teman terdekat tentang masalah yang saya hadapi atau hanya bercerita kepada ibu saja, namun setelah menikah dia adalah orang yang menjadi tempat pertama saya menceritakan masalah. Menurutku dia memiliki pemikiran mengenai solusi dari masalahku lebih tepat dari diriku sendiri. 

Belakangan ini, saya merasa tidak menemukan apa target atau pekerjaan yang saya ingin tekuni. Dalam beberapa bulan kedepan saya insya allah akan resign dan kemudian fokus membersamai keluarga. Menemani si kecil dalam masa emasnya dan mengajarinya banyak hal. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti pekerjaan yang mudah. Tanggung jawab dan masa untuk tugasnya bisa dibilang seumur hidup. Melihat tumbuh kembang anak takkan terulang berkali-kali, paling tidak saat ini sebagai orang tua saya ada dan menemaninya sampai di saat ia memilih kemana lagi ia akan melangkah. Kecemasan saya yang biasanya sibuk diluar dan akhirnya tinggal di rumah adalah, rasa penyesalan. Saya tak ingin keputusan saya menjadi penyesalan. Saya juga ingin meraih sesuatu atau mengerjakan sesuatu yang membuat ilmu yang saya dapatkan bertahan ataupun makin bertambah. Hal ini saya sampaikan kepada suami. 

Beliau memberi saya banyak sekali masukan, hal yang paling saya ingat adalah, kerjakan sesuatu yang menurutmu memberi manfaat. Setelah dipikir-pikir hal yang paling saya senangi selain shopping (hehe..) adalah menulis. Suami menyarankan saya makin produktif untuk menulis. Menulis sesuatu yang mengganjal di hati, menulis ide yang terlintas yang boleh jadi menghasilkan sebuah cerita, atau membaca lebih banyak buku untuk mendukung tulisan yang dihasilkan. 

Ketakutan lain adalah karya saya yang bisa jadi kurang diterima, lalu dengan pemikiran seperti itu kemudian tak satu pun karya yang bisa dihasilkan.

"Saya yang akan jadi pembaca pertama dan akan memberi saran kepadamu".

Saya hanya bisa tersenyum dan berterima kasih. Lalu kembali mengumpulkan kekuatan, motivasi dan inspirasi untuk menulis lebih banyak dan memberi manfaat. :)


Amanah yang Kedua

Lama tak menjumpaimu blog. Belakangan aku sibuk dengan tugas utamaku sebagai ibu dua anak. Tugasku kini bertambah, seiring dengan umurk...