Sepakat, kini kau menjagaku lewat jarak
Menyemai percaya lewat do'a
Ah, kadang aku terlewat
Padahal kau sudah berusaha memagari
Terima kasih,
Sisanya bisa kau tagih nanti
Sekat-sekat itu masih ada rupanya
Namun, terima kasih, kau membukanya sedikit untuk aku ketahui
Hei, mungkin aku terlalu lancang?
Aku memang aneh
Mencintaiku pun mungkin akan merasa aneh
Tapi tidakkah nyaman memiliki ruang untuk kesamaan ?
Aku menantikan ceritamu
Di ruang kesamaan atau perbedaan pandangan yang kita miliki
Atau aku harus meminta bantuan
Ah, aku belum bisa melibatkan yang lain selain Tuhan
Mungkin baiknya begitu, biarkan kau memahaminya
Tetapi, selalu, terima kasih
^_^
Rabu, 24 Desember 2014
Mama
Pagi ini dengan wajah yang masih sama-sama asli bangun tidur
Ma, maafkan putrimu, masa kini, aku belumlah laik dikata anak berbakti.
Ma, maafkan putrimu, masa kini, aku belumlah mampu mengabulkan keinginanmu
Ma, kadang pula selisih pendapat antara kita membuat kata-kata terasa janggal terucap seperti biasa
Namun, takkan lama kita kembali bertukar pandangan
Ya, itu tentang kehidupan, masa lalu yang jadi pelajaran, masa kini tempatmu berdiam, dan masa depan yang ingin kau pandang bersama anak dan cucu
Do'akan aku Ma, kelak, insya Allah, aku akan memiliki profesi yang sama denganmu kini... ^_^
Dan tentu saja, setiap hari adalah hari untuk Mama
* inspirasi tulisan ini http://yayujapan.wordpress.com/2013/02/28/profesi-saya/
Rumah, 22 Desember 2014
Eh, tapi Mama, bangun lebih dulu ketimbang aku
"Ma, selamat ulang tahun, barakallah "
Ucapan untuk beliau kali ini diikuti dekapan dariku juga dengan cipika-cipiki alias cium pipi kanan dan kiri. Ma, udah wudhu kok , jadi wajahku dijamin bersih ^_^
Ma, maafkan putrimu, masa kini, aku belumlah laik dikata anak berbakti.
Ma, maafkan putrimu, masa kini, aku belumlah mampu mengabulkan keinginanmu
Ma, kadang pula selisih pendapat antara kita membuat kata-kata terasa janggal terucap seperti biasa
Namun, takkan lama kita kembali bertukar pandangan
Ya, itu tentang kehidupan, masa lalu yang jadi pelajaran, masa kini tempatmu berdiam, dan masa depan yang ingin kau pandang bersama anak dan cucu
Do'akan aku Ma, kelak, insya Allah, aku akan memiliki profesi yang sama denganmu kini... ^_^
Dan tentu saja, setiap hari adalah hari untuk Mama
* inspirasi tulisan ini http://yayujapan.wordpress.com/2013/02/28/profesi-saya/
Rumah, 22 Desember 2014
Sabtu, 06 Desember 2014
Kenalan dengan Diri
Aku bukan gadis cantik yang pandai berdandan , modalku adalah wajah yang dianugerahi Tuhan sesuai dengan takaran keadilan
Menurutku, wanita itu memiliki kecantikannya masing-masing, dan jika tak cantik bukan wanita namanya tetapi lelaki :D
Aku bukan perencana yang baik , rata-rata aku menentukan sikap jika telah terdesak dan dekat dengan batas waktu. Aku wanita spontan yang terbilang aneh dengan ide menggelikan bertengger di kepala. Semisal mengajakmu menatap bintang dari atap kokoh yang menumpu kita berdua
Aku juga masih tergila-gila dengan nostalgia masa kecil. Tak jarang aku berpikir mengulangnya lagi denganmu. Uh, tapi tidak untuk diary bergembok milikku
Hei, aku tergolong pelajar pemula dalam urusan rumah tangga. Bantu ibu memasak sekalian mengikuti resep turun temurun. Katanya resep terbaik masakan itu adalah menambahkan takaran kasih sayang dan cinta. Niat baik untuk meraih pahala lewat masakan lezat untuk dinikmati keluarga.
Teladan dari Rasulku menjadi pusat pembelajaran bagiku untuk dekat dengan Robb Pencipta semesta yang kupijak. Pun aku masih pemula, mengejar ketertinggalanku akan hal-hal yang mestinya aku pun harus paham.
Ah, diriku, apa kita sudah kenalan lebih jauh. Kadang kamu tahu aku tak pandai menjabarkan apa maumu. Penilaian tentangmu pun lewat teman-teman yang kenal dirimu dari dulu
Ah, diriku, aku senang denganmu apapun itu, bersyukur atas apa yang aku miliki kepada Robb Pencipta. Aku takkan bisa jatuh hati jika kemudian tak jatuh hati padamu dulu.
* Heningnya suasana malam ini di desa, mengantarku menatap diri lamat-lamat, sudah 20-an tahun masih belum kenalan lebih lanjut dengan diri sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)
Amanah yang Kedua
Lama tak menjumpaimu blog. Belakangan aku sibuk dengan tugas utamaku sebagai ibu dua anak. Tugasku kini bertambah, seiring dengan umurk...
-
Lama tak menjumpaimu blog. Belakangan aku sibuk dengan tugas utamaku sebagai ibu dua anak. Tugasku kini bertambah, seiring dengan umurk...
-
Desember tahun ini, jauh beda dengan Desember tahun lalu. Hal yang paling menonjol adalah, keberadaanmu dalam kehidupanku kini. Aih, kembal...
-
Menikah di usia 23 tahun, mungkin bisa dikategorikan menikah muda. Meskipun belum lapang dalam finansial tetapi keinginan untuk melindungi ...