Rabu, 24 Desember 2014

Mungkinkah Aku Aneh ?

Sepakat, kini kau menjagaku lewat jarak

Menyemai percaya lewat do'a

Ah, kadang aku terlewat

Padahal kau sudah berusaha memagari

Terima kasih,

Sisanya bisa kau tagih nanti


Sekat-sekat itu masih ada rupanya

Namun, terima kasih, kau membukanya sedikit untuk aku ketahui

Hei, mungkin aku terlalu lancang?

Aku memang aneh

Mencintaiku pun mungkin akan merasa aneh

Tapi tidakkah nyaman memiliki ruang untuk kesamaan ?

Aku menantikan ceritamu

Di ruang kesamaan atau perbedaan pandangan yang kita miliki

Atau aku harus meminta bantuan

Ah, aku belum bisa melibatkan yang lain selain Tuhan

Mungkin baiknya begitu, biarkan kau memahaminya

Tetapi, selalu, terima kasih



^_^



Mama

Pagi ini dengan wajah yang masih sama-sama asli bangun tidur
Eh, tapi Mama, bangun lebih dulu ketimbang aku

"Ma, selamat ulang tahun, barakallah "

Ucapan untuk beliau kali ini diikuti dekapan dariku juga dengan cipika-cipiki alias cium pipi kanan dan kiri. Ma, udah wudhu kok , jadi wajahku dijamin bersih ^_^

Ma, maafkan putrimu, masa kini, aku belumlah laik dikata anak berbakti.
Ma, maafkan putrimu, masa kini, aku belumlah mampu mengabulkan keinginanmu
Ma, kadang pula selisih pendapat antara kita membuat kata-kata terasa janggal terucap seperti biasa
Namun, takkan lama kita kembali bertukar pandangan
Ya, itu tentang kehidupan, masa lalu yang jadi pelajaran, masa kini tempatmu berdiam, dan masa depan yang ingin kau pandang bersama anak dan cucu

Do'akan aku Ma, kelak, insya Allah, aku akan memiliki profesi yang sama denganmu kini... ^_^

Dan tentu saja, setiap hari adalah hari untuk Mama

* inspirasi tulisan ini http://yayujapan.wordpress.com/2013/02/28/profesi-saya/

Rumah, 22 Desember 2014

Sabtu, 06 Desember 2014

Kenalan dengan Diri


Aku bukan gadis cantik yang pandai berdandan , modalku adalah wajah yang dianugerahi Tuhan sesuai dengan takaran keadilan

Menurutku, wanita itu memiliki kecantikannya masing-masing, dan jika tak cantik bukan wanita namanya tetapi lelaki :D

Aku bukan perencana yang baik , rata-rata aku menentukan sikap jika telah terdesak dan dekat dengan batas waktu. Aku wanita spontan yang terbilang aneh dengan ide menggelikan bertengger di kepala. Semisal mengajakmu menatap bintang dari atap kokoh yang menumpu kita berdua

Aku juga masih tergila-gila dengan nostalgia masa kecil. Tak jarang aku berpikir mengulangnya lagi denganmu. Uh, tapi tidak untuk diary bergembok milikku

Hei, aku tergolong pelajar pemula dalam urusan rumah tangga. Bantu ibu memasak sekalian mengikuti resep turun temurun. Katanya resep terbaik masakan itu adalah menambahkan takaran kasih sayang dan cinta. Niat baik untuk meraih pahala lewat masakan lezat untuk dinikmati keluarga. 

Teladan dari Rasulku menjadi pusat pembelajaran bagiku untuk dekat dengan Robb Pencipta semesta yang kupijak. Pun aku masih pemula, mengejar ketertinggalanku akan hal-hal yang mestinya aku pun harus paham.  

Ah, diriku, apa kita sudah kenalan lebih jauh. Kadang kamu tahu aku tak pandai menjabarkan apa maumu. Penilaian tentangmu pun lewat teman-teman yang kenal dirimu dari dulu

Ah, diriku, aku senang denganmu apapun itu, bersyukur atas apa yang aku miliki kepada Robb Pencipta. Aku takkan bisa jatuh hati jika kemudian tak jatuh hati padamu dulu.



* Heningnya suasana malam ini di desa, mengantarku menatap diri lamat-lamat, sudah 20-an tahun        masih belum kenalan lebih lanjut dengan diri sendiri. 

Amanah yang Kedua

Lama tak menjumpaimu blog. Belakangan aku sibuk dengan tugas utamaku sebagai ibu dua anak. Tugasku kini bertambah, seiring dengan umurk...