Biasanya, akhir bulan seperti ini, pikiran sudah terkotak-kotak atau mungkin berputar-putar. Hmm, biasalah, ibu rumah tangga, ngga bisa kehabisan uang. Apalagi, sekarang mesti mengatur kebutuhan untuk anak juga. Masih, saya masih belajar jadi ibu rumah tangga. Setiap hari, saya berusaha ngirit berbagai kebutuhan agar pas hingga gajian. Namun, tak dipungkiri, ada saja yang mendesak dan juga butuh dana. Sampai, suatu hari kami benar-benar kehabisan. Dan , mau tak mau meminta bantuan orang tua. Maklum, mungkin gaji kami belumlah cukup, atau mungkin kami masih harus lebih irit lagi untuk kebutuhan kami. Sedih, iya. Ngga enak, iya. Tapi, apa bisa dikata. Mm, sepertinya, ngga enak juga banyak bicara. Suami, menanggapi raut wajah saya yang agak berubah,katanya agak muram. 😅 Sesekali dia membuat saya tertawa, lalu pada akhirnya bercerita soal keresahan saya. Beliau, hanya mendengarkan, tapi pastinya ia jauh lebih memikirkan itu dari pada siapapun. Kali ini, serbuk bahagia adalah obat mujarab dari gundah. Kami merasa, berkumpulnya kami sebagai keluarga adalah anugerah, meski ekonomi masih lemah, insya allah jiwa bahagia sebagai keluarga tetap sekuat baja. Suami senantiasa mengingatkan rasa syukur yang perlu kami pupuk dan tambah terus tiap saat. Semoga apa yang masih kurang dalam keluarga kami ini, bisa tercukupi ya. Aamiin ya Rabb.
Maros, 26 Februari 2017