Sepandai apa kau menahan amarah ?
Sebanyak aku melampiaskannya dengan air mata
Kau terlalu mengada-ada.. -_-
Begitukah? Entahlah, sekiranya begini, ketika marah dan melontarkan apa yang ada dipikiranmu saat itu, rasa-rasanya kau akan menyesal melakukannya. Tersebab, emosi yang mengendalikan pikiran dan hatimu saat itu, jadi, apakah akan berpikir ulang dan dapatkah ditarik kembali ketika terucapkan
Oh, seperti itu?
Ya..ya.. begitulah ..^_^
Lalu, seperti apa jika kecewa?
Sepenuh hatiku ketika menangis
Lagi?
Hahaha.. ya...
Oh, air matamu sungguh banyak
Entahlah, aku berpikir ketika mengatakan kekecewaanku , apakah akan berubah dengan serta merta?
Terlalu pesimis
Ah, bisa jadi.. ^_^
-_-
Dan jika kau bersedih, kau takkan bilang semuanya akan tuntas dengan air mata. -_-
Ahaha.. menurutku ya. Tapi, sampai kapan akan bersedih, wajahmu akan awet muda dengan banyak tersenyum. Hatimu lebih leluasa saat kau berusaha menerima dengan lapang. Bisa jadi jika bersedih wajahku tampak jelek ..
Heh?
Iya.
Jadi kayak gimana?
Hahaha.. lihat saja sendiri.. :P
Namun, yang kau katakan itu , benarkah terjadi?
Mmm, kadang kala aku lupa menyelesaikan sesuatu dengan caraku itu.
Lalu?
Banyakin do'a dan istighfar. Sesuatu yang mampu terucap, namun seringkali tak terucap
Dan ?
Kau tahu, setiap apa yang kita lakukan mungkin tak sepenuhnya dipahami orang. Akan sulit pula dijelaskan pada tiap individunya, mereka memiliki asumsi masing-masing. Jadi, lakukan yang terbaik, jaga hati orang lain agar hatimu juga terjaga. Banyak-banyak ingat sang Pemilik kita, agar kita pun sering-sering diingat-Nya. Mungkin yang aku katakan tergolong sulit terealisasi jika tak sungguh-sungguh, jadi ingatkan aku kala aku lupa, apalagi aku telah menasehatkannya padamu.
Hahaha.... aku pun ...