Jumat, 17 April 2015

Tentang Syukur ( Hanya Soal Aku dan Pandangan )

Suatu ketika kau menatap bagaimana seorang itu berhasil menata hidupnya
Mereka berbahagia dengan apa yang mereka dapatkan
Lalu, diam-diam kau berdo'a ingin mendapat bahagia yang sama dengan bahagia mereka 

Juga melihat dengan bangga kawan yang memiliki kesuksesan yang tak setara dengan kita
Lalu, diam-diam berdo'a mendapat sukses yang sama

Menurutku boleh saja mengharap bahagia layaknya orang lain yang kau tatap
Tetapi, apakah memang cocok bahagia itu kau dapatkan 
Sudahkah memberi bahagia pada sekelilingmu? Paling dekat , keluarga. 
Dengan begitu, bisa saja, Allah mengirim bahagia yang tak terduga padamu
Semisalnya, orang yang datang padamu adalah orang yang selama ini kau memang nantikan..
Hadeuh.. :D

Oh, juga, soal sukses.
Apakah bisa kita raih? 
Saya memikirkan kata-kata yang pernah saya baca, lalu selalu berkesimpulan
Setiap apa yang diraih orang lain, adalah dari hasil perjuangan yang ia lakukan
Kita tak pernah tahu kadarnya
Maksudku, meskipun kau bertemu dia sehari-hari, tapi Allah saja yang menimbang  hasil kerja dengan adil dari niat dalam hatinya. 

Selalu, dan selalu, jangan lupa bersyukur, Nak

Kata Bapak dan Mama, suatu waktu dari kawan juga demikian , saya tersentak dengan kata-kata itu.
Membayangkan apa-apa yang ingin kau miliki tetapi dengan kadar ketercapaian 0,1% dalam pikiranmu, tidakkah itu akan membuat pusing ..-_-
Misalnya keinginan menjejakkan kaki ditiap tempat yang kau ingini, lalu bagai kejutan dikatakanlah
" Nak, harus punya orang yang bisa jaga dulu, ngga bagus gadis pergi ketempat jauh tanpa mahram"
Intinya? hahaha.. tahulah... pembahasan masalah pendamping itu.. ehem.. rumit pemirsa.. jadi don't worry, keep fighting (emang kungfu.. -_- ),  then do'a dan perbaiki kualitas diri. Mengindahkan diri dengan niat Lillah yak.. ^_^
Lalu, jurus ampuh diciptakan untuk menghalau galau ( haddeh .. ), sifat syukur, yang harusnya bertahan lama sebagai senjata ampuh melawan sifat rakus. Lalu rasa cinta untuk menawar benci.. *alah... :D

Untuk aku (atau bisa jadi buatmu juga.. ^_^ )
Hei, bersemangatlah 
Jangan hanya selalu terpaku dalam teorimu tentang hidup indah dengan usaha dan do'a, tetapi berbuatlah demikian. 
Banyak bersyukur anak muda, tidakkah kau ingat? 
Seorang Bapak tua mengayuh becak dengan cucunya yang banyak pertanyaan menuju pasar, bisa jadi beliau mengharapkan motor seperti yang kau gunakan agar lebih mudah baginya
Atau seorang Kakek yang menjajakan daun singkong dengan sepeda ontel tanpa alas kaki di pagi hari di sekitar rumah, beliau bisa jadi mengharap bekerja tak terlalu keras hari itu, bersyukurlah dengan pekerjaan yang menghampirimu di usia muda dan hasilnya bisa ditabung sedikit-sedikit. 

Tentang syukur dan apa yang akau dapatkan hingga detik hidupku yang kesekian. 
Keluarga, hidup yang luar biasa (hehehe.. karena anak rumahan adalah hal yang belum mainstream.. :D ) , juga bertemu kamu.. kamu.. ya.. kamu juga .. banyak-banyak pertemuan bermanfaat lainnya, meskipun kelak kita bertanggung jawab atas diri masing-masing. Tetapi, do'a untuk dipertemukan lagi, tentu boleh, kan? 

Bersyukurlah... ^_^

Amanah yang Kedua

Lama tak menjumpaimu blog. Belakangan aku sibuk dengan tugas utamaku sebagai ibu dua anak. Tugasku kini bertambah, seiring dengan umurk...