Kamis, 31 Juli 2014

Kakek, Umar dan Usman


Matahari masih enggan beranjak dari peraduan, tatkala seorang Kakek telah bersiap berbenah diri. Solat subuh dikerjakan, setelah itu, segelas kopi diseruputnya di beranda rumah. Tak lupa pisang goreng hangat menjadi pendamping minumannya pagi itu. Nenek sibuk mempersiapkan kue yang hendak di jual ke pasar, tempat Kakek sering mangkal bersama becak tuanya. Kakek bermaksud mengambil kue yang telah disiapkan sang Nenek, tapi kemudian dua orang anak telah menuju ke arahnya seraya menenteng tempat plastik berisi kue dagangan. Mereka adalah cucu sang Kakek pengayuh becak. Umar dan Usman. Kakek sendirilah yang memberi nama itu kepada mereka. Ia mengharapkan agar sang cucu dapat menjadi orang yang sukses dunia akhirat, sebagaimana kedua khalifah sekaligus sahabat Rasulullah dulu. Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
“Pagi ini, kita kemana, Kek?  tanya Umar antusias.
“Kakek akan membawa kalian menjelajah hari ini. “
“Umm, menjelajah itu apa, Kek? “
“Menjelajah adalah saat kalian pergi mencari hal-hal baru. “
“Wah, Kakek, apakah kita akan menemukan seorang pahlawan lagi, Kek? Atau…atau… ibu yang sangat baik seperti yang kita temui di pasar? Atau….atau…” belumlah habis kata Usman. Umar kemudian menimpali.
“Ah ya, aku ingin bertemu ibu itu lagi.”
“Tentu saja, aku juga ingin. Wah, aku akan mendapat setumpuk cokelat lagi hari ini”
“Asyiiik … Kakek, ayo segera kayuh becaknya, kami sudah tidak sabar…“
Sorak – sorai Umar dan Usman, menyelipkan senyuman di bibir Kakek. Segera keduanya naik ke atas becak. Duduk dengan posisi terbaik dan melambaikan tangan kepada Nenek. Hari ini, mereka akan menyusuri jalan yang sama ke pasar. Umar dan Usman selalu saja menganggap perjalanan yang mereka lewati sangat seru. Tiap hari mereka punya pertanyaan menarik, untuk kemudian Kakek harus jawab. Sikap bijaksana dan senyumnya yang terus mengambang selalu menjadi pemuas jawaban dari pertanyaan kedua cucunya, dan mereka tentu selalu mengambil pelajaran.
***
Saat melewati persawahan yang tampak siap dipanen. Mereka bertanya, mengapa padi harus merunduk ke bawah.
“Batang padi itu diciptakan berbeda dari pohon yang kita lihat selalu berdiri kokoh, cucuku.  Tapi ada yang mengibaratkan buah padi yang berisi akan semakin menunduk, dengan kerendahan hati seorang penuntut ilmu.”
“Kakek, kami tidak mengerti” jawab mereka bersamaan.
Wajah Umar dan Usman mengerut, mereka berusaha mencerna apa maksud Kakeknya. Sang Kakek kemudian menjelaskan lebih lanjut.
“Cucuku, Umar dan Usman, saat kalian sudah menuntut ilmu , mulai sekolah, kalian akan mendapat banyak pengetahuan baru. Kalian bisa mendapatkan derajat yang tinggi dari usaha kalian menuntut ilmu. Tapi, jangan karena sudah berilmu kalian jadi kikir berbagi, dan sombong. Tetapi, tetaplah jadi cucu Kakek yang rendah hati dan selalu membantu orang lain”
“Ooo…” mulut mereka membulat bersamaan.
Sambil terus mengayuh becak, sang Kakek tersenyum mendengar senandung lagu dari kedua cucunya.  Anak – anak SD yang lewat sebelah rumah sering menyanyikannya.
   Satu…satu… aku sayang ibu
   Dua..dua…  juga sayang ayah
   Tiga..tiga… sayang Kakek Nenek
   Satu, dua, tiga , sayang semuanya…

Mereka mengubah liriknya, dan menyanyikan berulang-ulang.

“Kakek, suara kami bagus, kan?”

Tanya Umar disambut oleh senyum dan anggukan oleh sang Kakek. Perjalanan ke pasar memang agak jauh. Mereka bahkan melewati daerah landasan pesawat yang hanya dibatasi jalan raya yang mereka lalui. Pernah, pesawat terbang di atas mereka, jaraknya cukup dekat, sampai –sampai roda bagian bawah pesawat yang mulai dikeluarkan, ketika pesawat akan mendarat terlihat sangat jelas.

“Kakek, kapan kita naik pesawat? “
“Iya, kita hanya naik becak terus …”
“Belajarlah dari sekarang cucuku, jangan takut bermimpi. Siapa yang tahu pesawat itu bukan hanya bisa kau tumpangi, tetapi bisa saja menjadi milik kalian. “
“Tunggu sampai kami besar ya Kek, kami akan bekerja giat dan Kakek tidak perlu mengayuh becak lagi”
“Ya, Kakek akan kami belikan pesawat”
“Ah, benar – benar. Wah, kita akan punya pesawat Umar”

Senyum itu kembali mengambang dari wajah Kakek. Kata-kata dari cucunya yang baru berumur lima tahun itu seakan-akan membawanya pada masa depan ketika mereka telah dewasa. Jika menyaksikan wajah Kakek saat itu, ada keharuan, seakan dia ingin membalas.
Cucuku, meskipun kau tidak mengatakannya, aku terus meminta agar mampu melihat kalian dewasa dan sukses di dunia dan akhirat, seperti doa yang tersirat dalam nama kalian. Umar dan Usman.  

                                           Termuat di harian FAJAR, Sahabat Anak 27 Juli 2014


Jumat, 25 Juli 2014

Nama Pena

Mungkin bagi sebagian orang nama pena itu tidak usah terlalu dibuat sedemikian rupa. Sederhana saja. Tapi bagiku, mencari nama pena itu sulit, hehehe. Mungkin karena aku juga sih yang pilih-pilih. Tapi, sekarang aku rasa aku memilih nama ini untuk seterusnya, semoga awet dan membawa kebaikan... ^_^

Haruka Mufarrihah. Haruka yang artinya bunga musim semi (春花). Mufarrihah yang artinya menyenangkan. 

Itu sekilas tentang perubahan nama pena ku.. ^_^


Marah

Rasanya ingin aku lipat-lipat dan aku masukkan ke koper
Agar dia tak kemana-mana
Hei... apa benar kau ingin melakukannya ?
Jika bisa
Aku merasa kemarahanku telah mencapai level tertinggi
Ia bisa saja meledak di tempat tak terduga
Ah, rasanya benar aku ingin melipatnya
Kelegaan, bahagia dan berbagai alasan agar kau tak marah jelas tak sanggup kau lipat dan simpan
Kemarahan itu juga tanda bahwa kau manusia dan peka
Asal kamu bisa mengendalikannya.
Lebih baik kau bungkus amarah itu dan buang jauh-jauh
Caranya?
Wudhu-lah, sholat sunnah, relakan dan doakan
Ah, itu sulit bagaimana caraku mengatasinya jika dengan semua itu tidak berhasil
Kau pasti bisa, bayangkan saja kau akan mendapatkan sesuatu yang baik ketika menahan amarahmu.



*Entah, ada sedikit kemarahan di sana. Berusaha, aku berusaha membendung... -_-"

Rabu, 23 Juli 2014

Tak Masalah

Ada bias gelisah di nada suaramu
Terentang rasa ingin tahu untuk mengerti apa itu
Jika bisa aku hapuskan
Jika bisa aku berikan saran
Atau...atau mungkin aku bisa membuatmu nyaman.. katakanlah

Langit malam dalam keagungannya
Aku hanya bisa menghela nafas
Aku gagal memintamu berkata-kata
Baiklah, jika gelisahmu ingin kau tutup rapat
Tak masalah, selama kau bisa membaca senyum tulus penghapus gundah

Selasa, 22 Juli 2014

Liebster Award dari Taufiq

Tok..tok..tok…
Eh, ada paket pertanyaan lagi rupanya, masih kaitan dengan Liebster award. 


Baiklah, kali ini datangnya dari Taufiq El Sonrisa. Saya langsung paparkan saja ya. Soalnya data diri saya bisa kamu lihat disini.

Okeee… lanjut inilah jawaban saya atas pertanyaanmu, Taufiq.

1.       Golongan darahnya anda apa?
Saya bergolongan darah O

2.       Jika diberikan keesempatan untuk wisata Indonesia mau naik apa?
Pesawat dan naik andong (di Jogja)

3.       Kota pertama yang akan dikunjungi apa?
Jogja J

4.       Makanan favorit?
Kalau makanan favorit ada banyak tapi yang paling itu sate ayam, bakso dan cokelat. J

5.       Satu kata yang paling bermakna untuk anda apa? mengapa?
Keluarga. Tanpa mereka saya tidak ada apa-apanya, mereka supporter sejati, pendengar yang baik, penasehat yang paling tahu bagaimana pribadi saya.

6.       Kalau diberikan pilihan antara kata "hening" dan "tenang" anda akan pilih kata yang mana?
Hening…
Di dalamnya ada rapal doa yang takkan mampu kau dengarkan
Karena benar maksud tertuju pada-Nya
*kasih rangkai kata J

7.       Hal apa yang biasanya anda lakukan saat suntuk untuk melepas penat?
Banyak sih, baca buku, nulis, nonton anime (hehehe), belajar masak, gangguin adik-adikku..hihihi…

8.       Prinsip anda?
Berpegang teguh dan istiqomah di jalan keimanan yang saya yakini dalam menapaki kehidupan.

9.       Kapan terakhir kali mengucapkan "terima kasih ibu" ?
Kalau sama Mama, saya cenderung mengungkapkan “terima kasih” lewat perbuatan, misalnya makin rajin beres-beres rumah… hehehe. Kata terima kasih kadang malu-malu saya ucapkan. Mungkin karena tidak terbiasa, J

10.   Sekiranya diberikan kesempatan untuk mengabdikan diri dalam kehidupan sosial, anda ingin mengabdi dibidang apa?
Pendidikan dan lingkungan hidup

11.   Apa pendapat anda tentang "sebuah senyuman" ?
Senyuman adalah tanda kehangatan dan persahabatan. Mencairkan suasana yang kaku dan membuka jalan untuk saling mengenal. Ia juga sedekah, dan siapa yang tidak luluh coba kalau diberi senyuman? Pasti ngga jadi marah, kan?

Oke, itulah jawaban saya.. J. Semoga tak mengecewakan. *apa sih. Hihihi

Arigatou .. ^_^


Senin, 21 Juli 2014

Kabar di Subuh Hari

Kematian, sebagaimana jodoh, adalah sebuah fase kehidupan yang tidak ada seorang pun tahu kapan ia datang. Ia mengendap-endap tanpa ketahuan oleh sang pemilik pribadi. Subuh kali ini terdengar sirene yang mengaung begitu dekat. Suara muadzin samar-samar terdengar bersiap mengumandangkan adzan. Suara sirene itupun semakin dekat. Mengingatkanku kepada kematian Nenek sebelumnya, pun dikala subuh hari. 

"Ya, Allah" Ibu tak bisa membendung air matanya. 

Ternyata, ambulance yang sejak tadi mengaungkan sirene terhenti di halaman rumah tetangga kami. Cucunya yang begitu manis, meninggal dunia. Ibu si anak, terus memanggil-manggil nama. Ya.. itu nama anak lelakinya yang baru berusia 3 bulan. Berhamburanlah, para tetangga, aku, Ibu, Bapak dan adik-adikku menuju ke rumah duka.

Duduklah seorang Ibu muda, seraya terus berucap

"Padahal, Mama sudah belikan baju lebaran buatmu, tetapi kenapa kamu tinggalkan Mama, Nak!
Kenapa tinggalkan Mama...."

Hati siapa yang tak retak melihat si Ibu yang nampak lusuh, terus mengajak sang anak yang telah berpulang untuk berbicara. Ya Allah... meskipun belum menjadi seorang Ibu, hati ini seperti tersayat-sayat menyaksikan kepedihan di depan mata. 

Adzan berkumandang, fajar telah tersingkap di ufuk timur. Selamat jalan kau, Nak. Tenanglah di sisi Robb yang Maha Pengasih, Ia akan menjagamu dan menghapuskan kesakitan yang kau alami. 

Pulang ke rumah, layar televisi menunjukkan kebahagiaan dari seorang artis yang telah lama menantikan kelahiran anak lelaki dalam keluarganya. Ia tampak berbahagia bersama istrinya. Subhanallah, semoga menjadi anak soleh, Nak. 

Kebesaran Allah jua yang membuat dua hal ini terjadi dalam kurun waktu sehari saja. Kematian dan awal kehidupan. Setiap apa yang Allah tunjukkan semoga menjadi hikmah terbaik yang bisa kita pelajari. 

Setiap yang bernyawa, akan mati.

Ini adalah hal yang mutlak, dan kita pun tak dapat menghindari. Bersiap, siagalah, atas kemungkinan-kemungkinannya. Berusahalah meraih ridho Allah semata, karena sangat jelas, semua manusia hanya singgah di dunia fana, dan yang kekal justru setelah kematiannya. 

Menasehati diri....

Dalam naungan di akhir Ramadhan, ada kesedihan di subuh hari.

Kian Pergi Ramadhanku...

Rapat aku gelarkan bait-bait kesunyian diantara malam-malam akhir
Merapal doa-doa menuju langit 
Untai hikmah di balik singkat temu bulan kemuliaan 
Tunduk hati-hati yang kian merubah tatkala waktu terus dalam gulirannya

Bukan deret kata memikat yang mengubah haluan
Bukan setumpuk janji yang menghantar kebahagiaan 
Bukan seluas puji dalam pribadi yang mengikat keridhoan
Kadar hati dan lakulah yang menuntun ke arah paling diharapkan

Aku bukan pribadi yang senang berpisah
Temu satu dua tak lantas membuatku puas bersua
Ramadhan disaat-saat akhir perjumpaannya 
Takkan rela aku berpisah dengannya 

Apakah aku telah memanfaatkan jatah waktu perjumpaan kita dengan laik?
Apakah aku tergolong ummat rugi di masa ini?
Apakah hatiku telah benar pada tahap ini?
Ramadhan kian menapak pergi, akankah kita  akan"sampai berjumpa" ataukah "selamat jalan selamanya"


Ramadhanku yang kian pergi. Tak aku rasakan waktu begitu cepat menggulir di hari-hariku. Menyisakan banyak tanya dalam benakku. Mengusikku dengan rasa malu  yang tertatih dalam ibadahku... Aku harap kita akan "sampai berjumpa" lagi... :)


Sabtu, 19 Juli 2014

Liebster Award

Bismillah…
     
                          

Alhamdulillah, dapat paket pertanyaan bersama Liebster award yang dikirim Pak Adi alias AR HAMID MALEWA. Asli, saya kaget, wong blog saya ini masih miskin isi, dan saya masih kurang pede buat diketahui keberadaannya oleh halayak ramai… hihihi…
Sebagai bentuk apresiasi buat paketnya, saya berusaha membalas sebisanya. Awalnya, selidik punya selidik, pertanyaannya bikin saya begidik, bikin saya mau kabur ke bilik dan ngga pengen kirim balik.  Tapi akhirnya, niatan itu saya tangguhkan dan saya sampaikan terima kasih buat si AR Hamid Malewa buat award ini. Dan saya menyadari, saya bukan apa-apa tanpa kalian (berasa terima penghargaan J )
Daaaan
Silakan menyimak apa yang saya posting… J
Sesuai aturan Liebster Award di bawah ini…
  1. Post Award ke Blog anda
  2. Sampaikan terima kasih kepada blogger yang mengenalkan award ini & link back ke blognya
  3. Share 11 hal tentang diri Anda
  4. Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepada Anda
  5. Pilih 11 blogger lainnya dan berikan mereka 11 pertanyaan yang Anda inginkan

Tibalah saya pada penyampaian tentang diri sendiri. Mungkin sudah ada hal yang tidak penting yang sudah diketahui saudara-saudari tentang diri ini , baik yang kenal lama, baru kenal, atau baru tahu saya hari ini. Ah, dan sekarang saya akan menyampaikan 11 diantaranya, berhubung saya bukan siapa-siapa, kalau bosan bacanya, monggo di skip saja… J
  1.  Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Lahir di tanah Bugis,  Maros, 9 Agustus 1991. Mama dan Bapak memberi nama lengkap KARTINA. Singkat, jelas dan padat ngga menyusahkan saya ketika Ujian Nasional..hohoho. Pernah, teman bertanya arti nama saya, karena bingung saya menanyakannya pada Mama. Beliau bilang, nama saya itu berasal dari sandiwara radio yang selalu didengarnya dulu. Tokoh Kartina memiliki perangai yang baik, seorang Bidan yang punya jiwa sosial tinggi dan akhirnya menikah dengan orang yang baik pula. Sering dengar tentang nama adalah doa? Ya, saya kira Mama mendoakan hal yang sama untuk saya dengan nama itu, meski bukan jadi Bidan… hihihi… J
  2.  Saya memilih nama Asuka Mufarrihah. Asuka dalam bahasa Jepang (hasil googling) berarti besok atau harum.  Mufarrihah dalam bahasa Arab (mufarrih) artinya menyenangkan. Nama Mufarrihah sendiri diberikan oleh seorang sahabat ,yang kami belum pernah bertemu sama sekali. Bermula dari sms yang nyasar, kemudian akhwat ini selalu memberikan nasehat pada saya. Dan akhirnya memberikan nama tersebut. J
  3.  Masuk Unhas dan jadi angkatan 2009 di Jurusan Sastra Inggris. Melepas impian menjadi Dokter dan menjalani kuliah Sastra. Ada jalan indah di setiap pilihan dan saya menemukannya, mungkin agak terlambat namun saya bersyukur. Alhamdulillah lulus kemudian di tanggal  9 bulan 9 tahun 2013.
  4. Kalau sifat, saya banyak diberitahu oleh keluarga dan kawan terdekat. Soalnya saya lamban menyadari…hihihi …Mama bilang saya ini orang yang paling sering menunda-nunda. Bapak bilang saya orangnya kurang hati-hati. Sahabat-sahabat saya bilang saya kadang ceroboh dan sulit menyembunyikan perasaan. Adik-adik kadang ngeluh saya cerewet  -_-“  (tapi yakin dan percaya itu untuk kebaikan mereka juga ). Dan belakangan sifat-sifat tersebut saya mengakui semuanya.. Hehehe… Ada juga yang bilang, awalnya kalau baru liat saya kelihatan jutek namun setelah berteman dekat katanya saya asik juga , dan ramah… *olala, ngga maksud muji diri… :3
  5. Nah, kalau sifat yang telah saya teliti kebenarannya memang terkandung di saya adalah : pelupa, kadang heboh sendiri, kadang sedih ngga jelas, keras kepala, suka duka banyak diadukan ke Allah dan pelampiasan terbaik atas kekecewaan saya adalah tidur. Hehehe…  Penilaian lebih lanjut tentang sifat mungkin bisa kalian rangkum sendiri setelah terlibat beberapa pertemuan dengan saya.. *alah J
  6. Selain mengagumi budaya Bugis dan mencintai keragaman Indonesia, saya kecantol dengan kebudayaan di Asia Timur ( Tiongkok, Korea, dan Jepang ). Diperkuliahan saya mengambil tiga mata kuliah pilihan ini. Lalu, mengikuti kursus bahasa Korea (sepertinya kerjasama kampus dan lembaga dari sana)  yang dibimbing langsung oleh seorang dosen asli Korea.
  7. Paling senang nonton Anime Jepang. Cerita tentang anak sekolahan di sana, detektif, petualangan dan misteri adalah topik yang paling senang saya tonton. Ide dan fantasi yang disajikan membuat saya kagum, belum lagi ada nilai moral yang turut disampaikan. J
  8.  Golongan darah saya “ O “, sepertinya akan banyak penilaian yang timbul di kepala kalian, dan sepertinya itu ada kaitan dengan sifat saya ( mungkin) …hehehe
  9. Warna-warna cerah  menjadi kesenangan saya, semisal, merah jambunya Sakura, kuningnya bunga Matahari dan putihnya bunga Daisy serta tentu saja hijaunya dedaunan. Bintang-bintang di langit selalu memikat mata saya, dan suatu saat saya ingin merasakan salju. 
  10.  Coklat dan es krim, dua makanan yang paling cepat bikin mood saya normal lagi… hihihi…Mama      pernah geleng-geleng gara-gara saya makan terlalu banyak (menurut beliau).  Kekhawatiran Mama    beralasan… hihihi
          
  11.  Menginjakkan kaki di luar negeri ini adalah salah satu impian saya, entah itu lewat kepenulisan,   usaha yang saya geluti atau beasiswa   ^_^

Sekian pembahasan tentang diri saya, sok atuh, kita lanjut menjawab paket pertanyaan dari Pak Adi, yang sempat bikin saya geleng-geleng, garuk-garuk, mikir panjang, dan akhirnya, ini dia :
  1.         Lebih utama mana, logika, insting, atau intuisi? Kenapa?
    Ketiga-tiganya tergantung dari si pengguna. Tetapi sepertinya intuisi ini yang paling banyak diasah. Namun, saya sepertinya lebih condong ke naluri yang kemudian disandingkan dengan logika ketika mengambil keputusan. *ah, sepertinya saya masih harus memahami diri sendiri… J

  1. Menurut kalian, definisi keren untuk anak muda apa sih?
Pandai mengambil inisiatif, bertanggungjawab, cinta orang tua, bermanfaat kepada sesama, dan berpegang teguh pada ajaran agama serta mengamalkan apa yang telah diperintahkan-NYA .
  1. Bagaimana jika calon suami/istri kawan-kawan sekalian punya masa lalu yang suram?
Setiap orang memiliki masa lalu masing-masing begitu juga aib yang kemudian Allah tutup rapat-rapat. Setidaknya, si calon mengungkapkan mengenai hal ini, keterbukaan dan kejujuran itu juga perlu dalam membina suatu hubungan. Tinggal bagaimana kemudian kita mengatur penerimaan kekurangan itu dan berusaha untuk saling melengkapi. Selain itu, dia bertekad berubah dan bersungguh-sungguh takkan mengulangi perbuatan yang membuatnya kembali merugi.
  1. Pernah berkunjung ke rumah ini: Hamid Malewa, (sempatkan yang belum), hal apa yang kawan sekalian bisa temukan?
Bisa dibilang, sering, hehehe….
Saya suka dengan serial cangkir dan juga konten lainnya. Saya mengambil banyak pelajaran dari tulisan pak Adi di blognya ini…
  1. Seberapa jauh prinsip pribadi itu bisa dipertahankan?
Selama masih diberi kehidupan, dan tidak membawa kerugian bagi orang lain. Pemahaman yang makin bertambah seiring waktu akan membuat kita menyesuaikan prinsip yang selama ini kita pegang, bisa saja ia bergeser atau malah sebaliknya.
  1. Bagi yang mengenal saya, yang sudah lama, termasuk yang baru baca 11 poin tentang saya, apa komentarnya?
Pandai bergaul, bisa klop dimana saja, punya semangat tinggi, gigih mempertahankan pendapat, susah diem, dan saya yakin ada suatu saat kamu bakal pake sepatu…hehehe.
Karena baru kenal, saya hanya tahu mendeskripsikanmu dengan kata-kata di atas…
  1. Bagaimana menurut tafsir kawan sekalian dengan kata ini: Berdamai dengan Diri Sendiri?
Menerima bagaimana keadaan diri, menguapkan kekecewaan tanpa perlu mengendapkannya lama-lama di hati.
  1. Apa standar atau ukuran kebahagian bagi kawan sekalian?
Saya bisa mendapatkan kebahagiaan dimana-mana, misalnya saja makanan kesukaan yang dimasak Mama hanya untukku.. hehehe. Rada gombal sih, tapi, saya sudah bahagia jika melihat kebahagiaan di sekeliling saya…hihi
  1. Medsos bagi kawan sekalian adalah?
Penghubung antara kawan – kawan, dari zaman SD sampai kuliah. Penyambung informasi. Intinya peranan medsos cukup penting.
  1. Menikah bagi kawan sekalian adalah? Kriteria suami/istri yang kalian dambakan? Dan, bagaimana jika pasangan kalian tidak seperti kriteria itu? (korupsi dua pertanyaan :D)
Uhuk…uhuk.. pertanyaannya itu loh…
-          Menikah adalah salah satu fase kehidupan yang di sana kita bisa berupaya dan kemudian meraih ridho-Nya. Hal yang sakral dan merupakan tempat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah kita siapkan sebelumnya. Kedua orang yang terlibat, mereka saling membahagiakan, dan saling mendukung serta melengkapi satu sama lain.
-          Masalah kriteria, wah, gimana ya, semua orang pasti ingin yang terbaik. Tapi bagaimana ingin mendapatkan yang baik jika kita belum baik. Pandangan gagah dan cantik itu relatif. Pemahaman agamanya jika bisa lebih ketimbang istri, biar mampu mengayomi dan mengingatkan. Yang jelas jika telah komitmen, si suami pasti akan jadi pribadi yang pekerja keras dan bertanggung jawab. Hehehe, kurang lebih itu.
-          Mm, kembali lagi, bagaimana kami bisa saling melengkapi kekurangan dan melebihkan kelebihan yang kami punya. Allah pasti sudah menyediakan yang terbaik buat kita. Kata bang Tere “jodoh ngga akan tertukar” J

  1. Jika ada dua hal yang bisa segera kawan sekalian dapatkan sekarang, hal apa yang paling kalian inginkan?
Jika bisa saya mau :
-          Mewujudkan impian Bapak dan Mama ke tanah suci sama-sama
-          Travelling ke Jogja dan Lombok… hihihi…

Nah, karena pembahasan tentang diri sendiri sudah selesai, begitu juga menjawab pertanyaan Pak Adi yang super bikin pusing, sekarang saatnya paket pertanyaan untuk penerus berikutnya… J
Kalau saya agak bingung kasih pertanyaan. Kalau bisa pertanyaannya kembali yang kesebelas di atas saja ya. Hehehe…  
Mm, k’ Qia, k’ Asra dan Taufiq serta sahabatku Mey, terima award ini ya… sekaligus Nahla, Irna dan Ismi balas juga dong…hihihi ….

Arigatou….





Rabu, 09 Juli 2014

Kata Itu " Cinta "


Cinta, meski ia tidak dikatakan itu tetap cinta, kalimat ini saya kutip dari bang Tere Liye. Seorang penulis yang saya tak bosan baca karyanya. Cinta, perasaan ini terlalu berharga buat sekalian insan dimuka bumi. Cinta orang tua, cinta sahabat, cinta kekasih, serta cinta tertinggi kepada Ilahi Robbi, Tuhan semesta. 

Aku menemukan rasa itu mungkin terlalu cepat. Lucunya, bukan aku yang terlebih dahulu menyadari, tetapi sahabat baik yang senantiasa mengambil kelas bersamaku. Dia selalu menegurku untuk santai saja, atau berkata kawan wajahmu merah lagi. hehehe.. takkan terlupa masa itu. Si dia yang bahkan namaku saja yang (mungkin) tidak diketahui, berjarak sekitar tiga meter kedepan, sudah membuatku kelimpungan. Dag..dig..dug.. dan akhirnya wajah menjadi merah padam. 

Ah, sangat gampang kalau mau tahu kamu suka sama siapa, ngga usah ngeles, wajah kamu sudah menggambarkan segalanya. 

Huwa, di usia yang ngga remaja lagi, aku masih susah atur emosi. Ya Robbi, malu-maluin banget deh...
Pernah juga berpapasan, teman-teman sih nyapa ramah. Aku saja yang kurang ulet. Kata-kata nyangkut di tenggorokan gara-gara jantung udah mompa darah lebih ke muka. Itulah seninya jatuh hati, tak menetukan insan, langsung sreg gitu aja, kenal bahkan ngga banget, kita cuma pede aja mengidolakan tanpa diketahui. Nasib, hati... yang sabar ya... But, don't think that it's the right reason for have boy or girlfriend. 

Islam sudah ngatur hubungan antara wanita dan pria yang bukan muhrim. Selama pernikahan belum terjalin, lebih baik rasa itu dibekap dalam-dalam. Awalnya sulit, tapi ini juga untuk kebaikan kita juga. Yakin dengan firman Allah yang menyatakan bahwa wanita yang baik akan berjodoh dengan pria yang baik pula. Nah, bahkan Allah sudah menfirmankannya, jadi buat apa merasa bimbang dan ragu. Cinta , ya.. dia adalah anugerah yang Kuasa berikan agar kita mampu menjalin hubungan terbaik antara keluarga, teman, pendamping hidup dan sang Pencipta. akan ada waktu yang tepat buat kita mendapatkan si dia yang benar-benar untuk kita. 

Jika saat ini, ada rasa pada lawan jenis, usahakan untuk memenejnya ya. Kalau sangat ingin, jangan sampai nafsu yang bermain di sela-selanya. Pernah dengar kan? Allah tidak memberi apa yang kita minta, namun Allah memberi apa yang kita butuhkan. Dan selama masa penantian berusahalah belajar banyak, menjadi muslimah yang lebih baik dan makin bermanfaat untuk agama dan sekitar. Cinta itu akan datang menyapamu, yakinlah, jika kau lepaskan ia, maka tunggulah, jika ia kembali maka ia memang untukmu. Namun jika tidak maka bersabarlah, dan gunakan waktu untuk makin mengkualitaskan diri. Buat bikin kamu nambah semangat memperjuangkan hati yang kau jaga untuk pria yang kamu cintai kelak, kamu bisa kok nyari-nyari nasehat dari orang yang lebih paham. Mereka mungkin bukan ahlinya, tetapi, mereka banyak belajar dan memberi nasehat yang jelas itu untuk kebaikan. Motivator seperti Pak Mario Teguh, Ustadz Salim A. Fillah, Setia Furqon, atau Bang Tere Liye atau Bunda Asma Nadia dan Bunda Helvy Tiana Rosa. Ah , pokoknya banyak deh.. hehehe... 

Hmm, cinta, memberi banyak inspirasi bagi jutaan orang dimuka bumi. Ia bisa jadi pujangga handal, penulis romantis, atau bahkan pekerja keras biar nanti jadi modal ngelamar kamu.. hehehe... Semoga aku dan kamu, menemukan cinta dari orang yang kamu cintai. Hidup mungkin takkan cukup dengan cinta saja, tetapi butuh pendamping lainnya. Namun, dengan adanya cinta, setidaknya ia akan membangkitkan kekuatan dan kebahagiaanmu menjalani kehidupan. Rasanya mungkin manja, tetapi jika bisa, aku ingin meletakkan kepalaku dipundakmu kelak, berbalas cerita denganmu di saat senja akan hidup kita, dan bahkan ketika berpisah , kerinduan menjadi alasan untuk segera bertemu.... ^_^


hehehe, tiba-tiba melankolis saya, mungkin ini juga salah satu cara untuk menyalurkan rasa yang baik. Menulis, menguntai kisah, dan kemudian berusaha membiarkan hal yang belum tentu didapatkan mencari muaranya. Jika yang didamba bermuara di hati  kita, moga ia menjadi pilihan terbaik yang dikirimkan untuk kita menikmati cinta bersama.. ^_^


Dalam dinginnya malam Ramadhan ke 11. Melankolis jadinya ingin membahas masalah hati... hihihi 

Sabtu, 05 Juli 2014


Ada masa kita merasa tidak berarti. Melihat perubahan orang lain dan menganggap diri kekurangan. Juga berpikir kalau target hidup kita belumlah tercapai, semua masih belum ada apa-apanya. Pernah, saya berpikir, saya adalah orang yang paling kesepian, saya berusaha mencari kebahagiaan ketika berkumpul dengan kawan-kawan. Saya berusaha bahagia dan mencarinya di kumpulan yang saya bergabung di dalamnya. Ada banyak tanya yang berkumpul di kepala. Apakah saya akan mendapatkan sahabat terbaik ? Apakah cara saya berteman sudah benar? Atau saya adalah orang yang belum bisa berbuat adil dan baik kepada teman-teman saya. 

Perenungan adalah jalan terbaik atas kegelisahan saya. Kadang kala, di atas sajadah saya mengungkapkan apa-apa yang tersembunyi dan menyedihkan dalam hati saya. Meskipun saya meyakini Allah Maha Tahu, dan pasti telah tahu apa-apa yang ada dalam hati saya. Tapi, begitulah saya, rasanya sangat lega ketika sudah menyampaikan uneg-uneg saya.. ^_^

Doa dan syukur juga jadi kekuatan saya. Allah, Tuhan yang saya sangat cintai selama ini telah memberikan banyak nikmat. Dalam kesedihan doa selalu menautkan hubungan terbaik, pun ketika berbahagia, syukur atasnya menambahkan nikmat yang sedia diberikan-Nya. Hidup yang kita dedikasikan untuk kebaikan, juga harus membawa kebaikan kepada diri. Sayangi diri dan kemudian kamu akan lebih memberikan manfaat karena kerja-kerja yang dilakukan akan makin baik dengan diri yang terbaik pula. 

Allah, ya hadirkanlah Ia dalam setiap langkah. Ia begitu menyayangi kita hambanya, memberikan nikmat, memperkenankan dan mengabulkan doa. Apa yang bisa saya perbuat? Jelas sekali saya manusia yang tidak ada apa-apanya. Masih banyak hamba yang lebih baik dari saya, tapi percayalah, beribadah dengan keikhlasan, senantiasa meminta hanya pada-Nya, dan lakukanlah amalan terbaik yang mampu dilakukan secara rutin, sungguh Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda. ^_^


Dalam naungan malam ke-8 Ramadhan, di desaku sejak kecil, Kandeapi. Kotanya yang kian maju dan berbenah ,Maros. Dalam lingkup propinsi Sulawesi Selatan yang berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta. 

Kamis, 03 Juli 2014

Sajak Untukmu Yang Terpilih


Kata-kata menjulur sepanjang orasinya
Berbalut perhatian daripada sekeliling
Memintakan sejuta sokongan
Membungkus makna dalam kata-kata
Janji manis terpatri pahit di kening pendengar
Menggerus rasa dan logika
Sayang jika radang tak terobat
Sayang jika kata tak terbukti
Sayang jika biola yang kau mainkan dengan suara merdu, jadi tak berdawai saat kami butuh

Lirih aku merasa risih
Sumbang suaraku, sungguh, tak mengerti
Duhai yang di sana, menolehlah saat kami memanggil
Karena sebuah panggilan sangat berharga
Jangan kira janji manis hanya kami rasa di lidah
Ia telah sampai di ruang terpisah ingatan kami
Ia terkungkung di ruang terdalam dan menolak untuk terlupa

Juangkan apa yang telah kami suarakan
Jadikan kebaikan atas negeri yang dicinta
Kami gaungkan harapan kami pada yang terpilih
Bawalah kami percaya

Bahwa, harapan kami tidaklah sia-sia

Amanah yang Kedua

Lama tak menjumpaimu blog. Belakangan aku sibuk dengan tugas utamaku sebagai ibu dua anak. Tugasku kini bertambah, seiring dengan umurk...